UNIKNYA MATEMATIKA

  • Matematika bukan numerologi. Walau numerologi memakai aritmetika modular untuk mengurangi nama dan data pada bilangan digit tunggal, numerologi secara berubah memberikan emosi atau ciri pada bilangan tanpa mengacaukan untuk membuktikan penetapan dalam gaya logika. Matematika ialah mengenai gagasan pembuktian atau penyangkalan dalam gaya logika, namun numerologi tidak. Interaksi antara secara berubah emosi penentuan bilangan secara intuitif diperkirakan daripada yang telah diperhitungkan secara seksama.
  • Matematika bukan akuntansi. Meskipun perhitungan aritmetika sangat krusial dalam pekerjaan akuntansi, utamanya keduanya mengenai pembuktian yang mana perhitungan benar melalui sistem pemeriksaan ulang. Pembuktian atau penyangkalan hipotesis amat penting bagi matematikawan, namun tak sebanyak akuntan. Kelanjutan dalam matematika abstrak menyimpang pada akuntansi jika penemuan tak dapat diterapkan pada pembuktian efisiensi tata buku konkret.
  • Matematika bukan sains, karena kebenaran dalam matematika tidak memerlukan pengamatan empiris.
  • Matematika bukan fisika, karena fisika adalah sains. Struktur spesifik yang diselidiki oleh matematikus sering mempunyai berasal dari ilmu pengetahuan alam, sangat umum di fisika, tetapi mathematikus juga menegaskan dan menyelidiki struktur untuk sebab hanya dalam saja sampai ilmu pasti, karena struktur mungkin menyediakan, untuk kejadian, generalisasi pemersatu bagi beberapa sub-bidang, atau alat membantu untuk perhitungan biasa. Akhirnya, banyak matematikus belajar bidang dilakukan mereka untuk sebab yang hanya estetis saja, melihat ilmu pasti sebagai bentuk seni daripada sebagai ilmu praktis atau terapan. 
Sumber: Wikipedia



Bilangan Prima Yang Aneh

Bilangan 73.939.133 adalah salah satu bilangan prima yang unik dan aneh. Jika tiap digit angka tersebut diambil satu persatu dari kanan maka angka yang tersisa adalah bilangan prima juga. Angka tersebut adalah angka bilangan prima terbesar yang sejauh ini ditemukan yang memiliki keunikan ini.

Cobalah untuk mengambil satu persatu digit angka dari arah paling kanan: 73.939.133 dan 73,939,13 dan 73,939,1 dan 73.939 dan 7.393 dan 739 dan 73 dan 7 semua adalah bilangan prima!

Sumber: lifesmith.com
Uniknya Angka Sepuluh
Mungkin tidak pernah kita sadari sampai sekarang bahwa nama nama dari bilangan 1 sampai 10 dalam Bahasa Indonesia memiliki hubungan yang unik, terutama pada huruf – huruf awal nama nama bilangan penyusun angka 10 tersebut.
Perhatikan berikut :
10 = 9 + 1 = [S]embilan + [S]atu
10 = 8 + 2 = [D]elapan + [D]ua
10 = 7 + 3 = [T]ujuh + [T]iga
10 = 6 + 4 = [E]nam + [E]mpat
10 = 5 + 5 = [L]ima + [L]ima

Dari pejelasan diatas kita ketahui bahwa huruf awal pada nama – nama bilangan penyusun angka sepuluh memiliki huruf awal yang sama. Inilah salah satu dari fakta unik matematika yang tak pernah kita sadari.


Uniknya Angka Satu
Tahukah kamu?
Kalau angka satu jika dikalikan dengan angka satu, bisa menghasilkan bilangan unik, misalnya:
1 x 1 = 1 udah biasa
11 x 11 = 121 umum
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
Mudah bukan mengingatnya?



Uniknya Angka Tiga 
Berikut ini fakta unik mengenai angka 3 :
  • Semua bilangan yang hasil penambahan digitnya berjumlah 3, 6, atau 9, pasti bilangan tersebut dapat dibagi 3.
    Contoh :
    12 = 1 + 2 = 3
    33 = 3 + 3 = 9
    63 = 6 + 3 = 9
    675 = 6 + 7 + 5 = 18 = 1 + 8 = 9
    16536 = 1 + 6 + 5 + 3 + 6 = 21 = 2 + 1 = 3
    Jika Anda masih kurang percaya, coba bagi bilangan-bilangan di atas dengan angka 3 menggunakan kalkulator.
  • Bilangan yang digit-digitnya berulang sebanyak 3 kali atau kelipatannya pasti bisa dibagi 3.
    Contoh :
    222 = 2 + 2 + 2 = 6 (3x)
    666 = 6 + 6 + 6 = 18 = 1 + 8 = 9 (3x)
    777777 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 42 = 4 + 2 = 6 (6x)
    555555555 = 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 45 = 4 + 5 = 9 (9x)
  • Bilangan yang digit-digitnya berurut sebanyak 3 kali atau kelipatannya pasti bisa dibagi 3.
    Contoh :
    123 = 1 + 2 + 3 = 6 (3x)
    678 = 6 + 7 + 8 = 21 = 2 + 1 = 3 (3x)
    345678 = 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 = 33 = 3 + 3 = 6 (6x)
    123456789 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 = 45 = 4 + 5 = 9 (9x)
  • Bilangan yang digit-digitnya berurut sebanyak 3 kali atau kelipatannya dengan kelipatan tertentu pasti bisa dibagi 3.
    Contoh :
    123 = 1 + 2 + 3 = 6 (kelipatan 1) (3x)
    246 = 2 + 4 + 6 = 12 = 1 + 2 = 3 (kelipatan 2) (3x)
    258 = 2 + 5 + 8 = 15 = 1 + 5 = 6 (kelipatan 3) (3x)
    262932 = 26 + 29 + 32 = 87 = 8 + 7 = 15 = 1 + 5 = 6 (kelipatan 3) (3x)
    24681012 = 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 = 42 = 4 + 2 = 6 (kelipatan 2) (6x)
  • 3 adalah salah satu brand operator seluler Indonesia favorit saya, haha, just kidding. :P 
  • Jadi kesimpulannya, bilangan berapapun jika dikalikan dengan angka 3 maka hasil penjumlahan digit-digit dari hasil perkaliannya pasti berjumlah 3, 6, atau 9. Begitu juga sebaliknya, berapapun besarnya suatu bilangan, jika hasil penjumlahan digit-digit bilangan tersebut berjumlah 3, 6, atau 9 maka bilangan tersebut pasti bisa dibagi 3. Bilangan yang digit-digitnya sama atau berurut sebanyak kelipatan 3 pasti juga bisa dibagi 3.


Uniknya Angka dalam Bahasa Indonesia
Fakta unik ternyata ditemukan dalam pola sederetan angka. Setiap negara, bangsa, dan daerah pasti memiliki penyebutan sendiri untuk angka-angka dari satu, dua sampai dengan sepuluh.
Misalnya angka tiga kita menyebutnya di Indonesia, tapi di negara lain ada yang menyebutnya tri, three, san, tolu dan lain sebagainya.
Bahkan bila ada yang masih ingat angka-angka tersebut dalam bahasa daerah, maka terkadang ada angka yang penyebutannya sama dan ada pula yang berbeda dengan Bahasa Indonesia.
1 = Satu
2 = Dua
3 = Tiga
4 = Empat
5 = Lima
6 = Enam
7 = Tujuh
8 = Delapan
9 = Sembilan
Ternyata setiap bilangan mempunyai saudara ditandai dengan huruf awal yang sama. Bila kedua saudara ini dijumlahkan angkanya, maka hasilnya pasti sepuluh. Contohnya Satu dan Sembilan mempunyai huruf awal, yaitu S, dan bila dijumlahkan satu dan sembilan hasilnya adalah sepuluh.


Begitu juga dengan Dua dan Delapan, Tiga dan Tujuh kemudian Empat dan Enam. Berturut-turut sampai dengan angka Lima. Lima dijumlahkan dengan dirinya sendiri juga hasilnya sepuluh.
Tidak sampai disitu, ternyata huruf awalnya juga punya peranan penting terbentuknya bilangan itu. Misalnya Satu dan Sembilan sama-sama huruf awalnya adalah S yang secara kebetulan berada pada urutan 19 dalam alpabet. Bila angka satu dan sembilan dijumlahkan kemudian dibagi dua untuk mencari rata-ratanya maka hasilnya adalah 5. Bentuk angka 5 sangat identik dengan huruf S.
Kemudian Dua dan Delapan. Huruf awalnya adalah D yang urutan keempat. Bila delapan dibagi dua maka hasilnya adalah empat (pembenaran).
Selanjutnya Empat dan Enam. Huruf awalnya adalah E yang urutan kelima. Lima berada di antara Empat dan Enam (pembenaran lagi).
Sedangkan angka Lima, huruf awalnya adalah L. Dimana L digunakan untuk simbol angka lima puluh dalam perhitungan Romawi (pembenaran yang masih nyambung).
Lalu bagaimana dengan Tiga dan Tujuh? Ternyata susah cari pembenarannya. Ditambah, dikurang, dibagi dan dikali ternyata belum juga ketemu. Tiga dikali tujuh hasilnya 21, kurang satu angka dengan huruf T yang urutan ke 20. Tapi simbol V digunakan untuk menunjukkan angka tujuh dalam perhitungan Arabic. Dan V diurutan ke-22.
Rahasianya, tidak pake matematika. Cukup ditulis saja di kertas kosong, kemudian pasti bisa ketemu hubungannya. Coba tulis huruf T kecil (t) di sebuah kertas. Kemudian putar kertasnya 180 derajat, maka Anda bisa lihat angka tujuh dengan jelas. Lalu bagaimana dengan angka tiga? Juga sama.
Tulis huruf T besar di kertas pake font Times New Roman kemudian putar 90 derajat ke kanan searah jarum jam. Anda pasti bisa melihat angka tiga dengan jelas. Tapi sedikit mancung (pembenaran yang juga dipakasakan sekali).
Pola unik ini mungkin hanya bisa ditemukan di Indonesia. Lalu bagaimana dengan di Malaysia yang juga memakai bahasa yang sama? Ternyata di Malaysia, angka 8 tidak disebut sebagai Delapan, tapi Lapan. Jadi pola ini hanya milik Indonesia.



Utak-atik Angka
  1. Apabila anda ingin mendapatkan sebuah bilangan yang jika dikalikan dengan 9 hasilnya adalah semaunya angka 1 dan sebuah angka 0, maka anda kalikan saja dengan bilangan 123456789
  2. Apabila anda ingin mendapatkan sebuah bilangan yang jika dikalikan dengan 18 hasilnya  adalah semuanya angka 2  dan sebuah angka 0, maka anda kalikan saja dengan bilangan 123456789 
  3. Apabila anda ingin mendapatkan sebuah bilangan yang jika dikalikan dengan 27 hasilnya  adalah semuanya angka 3  dan sebuah angka 0, maka anda kalikan saja dengan bilangan 123456789 
  4. Apabila anda ingin mendapatkan sebuah bilangan yang jika dikalikan dengan 81 hasilnya  adalah semuanya angka 9  dan sebuah angka 0, maka anda kalikan saja dengan bilangan 123456789

pertanyaan:

lalu berapa hasilnya kalau bilangan 123456789 dikalikan dengan 54?



Asal Mula Angka Nol
Taukah kamu sejarah atau asal mula nagka nol ?Nol dahulu diartikan ketiadaan dari sesuatu,Konsep  tentang bilangan Nol ini telah berkembang sejak zaman babilonia dan Yunani kuno. Hingga abad ke-7 seorang matematikawan India bernama Brahmagupta memeperkenalkan beberapa sifat Nol. Diantaranya adalah:

  1. Sebuah bilangan jika dikalikan Nol hasilnya akan menjadi NOl
  2. Sebuah bilanagn jika dijumlahkan dengan NOl maka hasilnya akan tetap bilanagn itu sendiri.

Aakan tetapi Bragmaputra ini mengalami kesulitan ketika bertemu dengan pembagian Nol. Contah berapakah hasil 6/0 ?. Beliau (Bragmaputra )memang kesulitan mendefinisikan hasilnya dan bahkan cenderung pada kesimpulam yang salah. Yaitu ketika mendefinisikan “sebuah bilangan yang dibagi Nol maka hasilnya adalah tetap bilangan itu sendiri”. Ini adalah kesimpulan yang teramat fatal kesalahanya dalam dunia ilmu matematika, karena harusnya hasilnya adalah tidak terdefinisi. Namun batapun itu teta[lah kiat harus mengapresiasi kegigihannya zaman dahulu dalam disiplin ilmu matematika.

Maka setelah itu seorang matematikawan muslim bernama Al-khawarizmi meneliti perhitungan-perhitungan bangsa India yang dipelopori oleh Bragmaputra tersebut denagn menggambarkan system nilai tempat dari bilangan yang melibatkan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Penggunana Nol inilah yang dijadikan oleh al khawarizmi sebagi nilai tempat basisi 10.
 SUMBER

No comments:

Post a Comment