Istilah buraq mungkin berasal dari istilah barqu yang
berarti kilat sebagaimana terdapat pada QS. Al Baqarah ayat 20,
“Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka.
Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan
apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki,
niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Kuasa
atas segala sesuatu.”
Dengan perubahan istilah barqu menjadi buraq, Nabi
Muhammad SAW hendak menyampaikan kepada kita bahwa kendaraannya itu memiliki
kecepatan di atas sinar. Suatu kendaraan dengan kecepatan yang sangat jauh
meninggalkan teknologi yang sudah kita capai sekarang ini. (Sumber: ’Isra dan
Mi’raj’ oleh Armansyah, 20 Agustus 2006, www.swaramuslim.com).
Berdasarkan penyelidikan, kilat atau sinar bergerak
sejauh 186.000 mil atau 300 km per detik. Bila diketahui jarak matahari dari
bumi sekitar 93.000.000 mil, maka diperlukan waktu dilintasi oleh sinar dalam 8
menit.
Sedangkan untuk menerobos garis tengah jagat raya
memerlukan waktu 10 milyar tahun cahaya, dengan melalui galaksi-galaksi, yang
selanjutnya menuju kulit bola alam raya.
Sumber: S. Anwar Effendie, Isra’
Mi’raj, Perjalanan Ruang Waktu dalam Kaitannya dengan Penciptaan Alam Raya,
Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1993.
Semoga bermanfaat :)
Admin
No comments:
Post a Comment